Ace Hasan: Perbedaan Penentuan 1 Ramadan Tak Perlu Dipermasalahkan

    Ace Hasan: Perbedaan Penentuan 1 Ramadan Tak Perlu Dipermasalahkan
    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily

    JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah pada 3 April 2022. Keputusan ini diambil karena posisi hilal secara umum di Indonesia pada 1 April 2022 petang ini tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya kurang dari 6, 4 derajat. 

    Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, mengatakan keputusan perbedaan penetapan 1 Ramadan 1443 Hijriah antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak perlu dipermasalahkan. Ace berpendapat, perbedaan tersebut merupakan hal yang biasa dan keduanya memiliki dasar hukum yang kuat. 

    "Dengan adanya perbedaan ini, tentu kita tak harus berpolemik. Perbedaan itu biasa dalam penetapan awal Ramadhan. Kedua-duanya memilki dasar hukum yang kuat menurut fikih Islam dalam penentuan awal Ramadan ini, " kata Ace, dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Senin (4/4/2022). 

    Menurut politisi Partai Golkar itu, hal tersebut adalah bagian dari khazanah kekayaan umat Islam dalam menentukan awal Ramadan ini. "Perbedaan ini bagian cara kita menyikapi bagaimana melihat perbedaan secara bijaksana. Harusnya, tak perlu dipersoalkan. Yang terpenting bagi kita adalah kita menjaga kesucian Ramadan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut, " pungkasnya. (tn/sf)

    Ace Hasan Syadzily DPR RI KOMISI VII GOLKAR
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Andi Akmal: Angka Kemiskinan Meningkat Akibat...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan

    Ikuti Kami