Tekankan Partisipasi Publik, Diah Pitaloka Dukung 6 Bulan Cuti Bagi Ibu Melahirkan

    Tekankan Partisipasi Publik, Diah Pitaloka Dukung 6 Bulan Cuti Bagi Ibu Melahirkan
    Anggota Badan Legislasi DPR RI Diah Pitaloka

    JAKARTA - Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tengah melakukan pembahasan awal kerangka Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA). Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Legislasi DPR RI Diah Pitaloka menyatakan mendukung rencana cuti melahirkan enam bulan kepada ibu dalam RUU KIA. Pada penerapannya nanti, dirinya pun menekankan akan berupaya mengutamakan partisipasi publik.

    “Dalam hal kerangka pembahasan RUU kesejahteraan ibu dan anak bisa jadi kita akan banyak topik, tidak hanya menyangkut cuti ya, tapi juga ada jaminan sosial ada pelayanan ada ruang laktasi misalnya yang bisa terukur secara mikro sebagai bentuk komitmen negara terhadap tumbuh kembang anak atau hak perempuan, ” tutur Diah, Senin (20/6/2022).

    Sebagai Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) RI, ia akan membuka ruang yang seluasnya bagi publik untuk menyampaikan aspirasi yang akan memperkaya penyusunan RUU KIA. Selanjutnya, RUU KIA ini, jelasnya, akan menjadi RUU inisiatif DPR. “Semoga lancar masuk paripurna dan kita juga berharap narasi kesejahteraan ibu dan anak ini menjadi ke depan dalam perspektif pembangunan, ” tandas Diah.

    RUU KIA telah selesai pada tahap pembahasan awal dan harmonisasi di Baleg DPR. Selanjutnya, RUU tersebut akan diusulkan menjadi RUU usul inisiatif DPR, agar segera dibahas bersama pemerintah. (ts/sf)

    Diah Pitaloka DPR RI BALEG
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Munas di Blitar, LGP Dorong PDI-Perjuangan...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia

    Ikuti Kami