Iwan Suprijanto: Rusun Santri Senilai Rp6,5 M di Kampar Siap Dihuni

    Iwan Suprijanto: Rusun Santri Senilai Rp6,5 M di Kampar Siap Dihuni
    Jakarta - Ramadan berkah. Begitulah yang dirasakan para santri yang sedang menuntut ilmu agama di Yayasan Pondok Pesantren Syekh Burhanuddin Kuntu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

    Jakarta - Ramadan berkah. Begitulah yang dirasakan para santri yang sedang menuntut ilmu agama di Yayasan Pondok Pesantren Syekh Burhanuddin Kuntu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

    Selain menjalankan ibadah puasa, di Ramadan 2022 ini, mereka mendapat kado berupa rumah susun (Rusun) dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rusun santri senilai Rp6, 5 Miliar tersebut juga telah dilengkapi dengan fasilitas meubelair lengkap sehingga para santri bisa fokus dan lebih bersemangat dalam belajar agama di bulan Ramadan ini.

    “Kami telah menyelesaikan pembangunan Rusun untuk para santri di Yayasan Pondok Pesantren Syekh Burhanuddin Kuntu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau meskipun dalam kondisi pandemi. Proses pembangunan Rusun termasuk cepat dan kami berharap para santri dapat menuntut ilmu, belajar dan beribadah dengan nyaman di bulan Ramadhan ini, ” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (4/4/2022).

    Menurut Iwan, pembangunan Rusun merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama termasuk di pondok pesantren. Untuk itu, pihaknya melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan di daerah siap bekerjasama dengan pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan guna menyediakan hunian yang nyaman bagi generasi muda yang ingin menuntut ilmu.

    Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera III Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Zubaidi menerangkan, lokasi pembangunan Rusun Yayasan Pondok Pesantren Syekh Burhanuddin Kuntu berada di Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Spesifikasi bangunan Rusun Ponpes Syekh Burhanuddin Kuntu ini terdiri dari satu tower setinggi tiga lantai dengan hunian tipe barak sebanyak 32 unit.

    Rusun Ponpes itu juga dilengkapi dengan meubelair di setiap hunian berupa tempat tidur susun dan lemari pakaian. Pembangunan Rusun dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Riau, Balai P2P Sumatera III dengan kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT. Analisa Sila Karya dan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah CV Line Archtecture Consultan.

    "Kami tengah melaksanakan serah terima pemanfaatan, pengelolaan dan penghunian Rusun untuk para santri. Total anggaran pembangunan Rusun santri tersebut senilai Rp6, 5 Miliar. Fasilitasnya pun sangat lengkap jadi santri tinggal membawa pakaian serta belajar agama dengan fokus dan semangat, " harapnya.

    Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Syekh Burhanuddin Kuntu, H. Ahmad Junaidi Jamara, menyatakan pihak Ponpes Syekh Burhanuddin Kuntu sangat puas dengan hasil dari bantuan Rusun yang telah dibangun Kementerian PUPR ini.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR karena kami dapat memiliki bangunan semegah dan sebagus ini. Jika kami hanya mengandalkan dana yayasan tentunya tidak mencukupi. Kami berjanji akan segera melakukan penghunian apalagi jumlah santri yang ada saat ini cukup banyak dan siap mengelola dengan baik, ” katanya. (*)

    Ilustrasi, penyerahan kunci Rusun santri Yayasan Pondok Pesantren Syekh Burhanuddin Kuntu di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau (Dok. Kementerian PUPR)

    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Erwan Agus Purwanto: Kinerja ASN Alami Peningkatan

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan

    Ikuti Kami